screenshot_20221031-202011_gallery

Sifat Kekanak-Kanakan

متى كنت اذا اُعطيتَ بسطك العطاءُوإذامنعت قبضك المنع فاستدلّ بذالك على ثبوت طفوليّتك وعدم صدقك في عبوديتك

“Apabila kamu ketika diberi(rizki) oleh Alloh, merasa gembira karena pemberian itu, dan jika di tolak (tidak diberi) hatinya merasa sedih karena penolakan itu, maka ketahuilah, yang demikan itu sebagai tanda adanya sifat kekanak-kanakan padamu, dan belum bersungguh-sungguh dalam sifat ke-hambaanmu kepada Alloh”

Syarah
Ketika suasana hatimu masih selalu berubah-ubah ketika menerima nikmat atau mendapat balak/ujian. Maka nyata bahwa masih dipengaruhi oleh hawa nafsu, dan belum sungguh-sungguh dalam kedudukan kehambaan kepada Alloh, dan pengertian terhadap hikmah rahmat Alloh terhadap semua makhluknya.

Sumber : Alhikam

Pendaftaran Santri Baru Ihyaul Quran Nururrahman pondok Wagir Malang pondok Tahfidz

Aktivitas Santri Putra di Pondok

Santri putra di pondok pesantren menjalani kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang mengarah pada pembentukan karakter, peningkatan ilmu agama, dan pengembangan diri. Mereka hidup dalam lingkungan yang terstruktur, di mana setiap kegiatannya diatur dengan disiplin ketat. Aktivitas ini meliputi kegiatan keagamaan, akademik, hingga kegiatan sosial dan ekstrakurikuler yang membantu membentuk keseimbangan antara spiritualitas dan keterampilan duniawi. Berikut adalah gambaran umum mengenai aktivitas harian santri putra di pondok pesantren:

1. Bangun Pagi dan Shalat Subuh Berjamaah

Kehidupan santri putra dimulai sejak dini hari. Mereka bangun sebelum subuh untuk mempersiapkan diri mengikuti shalat subuh berjamaah di masjid. Shalat berjamaah merupakan kewajiban utama di pesantren, yang menekankan pentingnya disiplin waktu dan kebersamaan. Setelah shalat subuh, biasanya diikuti dengan dzikir dan doa bersama.

2. Kegiatan Pengajian Pagi

Setelah shalat subuh, para santri biasanya mengikuti pengajian pagi. Ini adalah waktu untuk mempelajari kitab-kitab klasik (kitab kuning) atau mendengarkan kajian dari para kyai atau ustaz mengenai tafsir Al-Qur’an, hadits, atau ilmu-ilmu keislaman lainnya. Pengajian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama dan membentuk landasan spiritual yang kuat bagi santri.

3. Belajar di Kelas Formal

Pada jam-jam pagi hingga siang hari, santri putra mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas formal. Di pesantren, selain pelajaran agama, para santri juga mendapatkan pendidikan umum yang mencakup mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sains, dan sejarah. Ini bertujuan untuk memberikan mereka bekal pengetahuan yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu dunia.

4. Istirahat dan Makan Siang

Setelah kegiatan belajar formal, santri memiliki waktu istirahat sejenak sebelum melanjutkan aktivitas. Mereka juga diberikan waktu untuk makan siang bersama di dapur umum pesantren. Kebiasaan makan bersama ini mengajarkan kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjaga kebersihan serta kedisiplinan dalam hal waktu.

5. Shalat Dzuhur dan Pengajian Sore

Kegiatan dilanjutkan dengan shalat dzuhur berjamaah di masjid. Setelah itu, biasanya ada waktu pengajian sore yang kembali diisi dengan pembelajaran kitab-kitab klasik atau hafalan Al-Qur’an. Pengajian ini membantu santri untuk konsisten dalam memperdalam ilmu agama mereka.

6. Kegiatan Ekstrakurikuler

Setelah pengajian sore, santri putra memiliki waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh pondok. Aktivitas ini bisa meliputi olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, pencak silat, atau latihan hadrah (musik tradisional Islam). Ada juga yang terlibat dalam kegiatan seni seperti kaligrafi, menulis puisi Islami, atau drama pesantren. Kegiatan ini membantu mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kesehatan fisik santri.

7. Shalat Ashar dan Kebersihan Diri

Usai shalat ashar berjamaah, biasanya ada waktu yang diperuntukkan bagi para santri untuk membersihkan diri dan menjaga kebersihan lingkungan. Mereka bergantian melakukan tugas piket membersihkan kamar, masjid, atau area sekitar pondok. Kegiatan ini melatih santri untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan.

8. Pengajian Malam dan Shalat Maghrib

Setelah istirahat dan mandi sore, santri bersiap untuk melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Usai shalat, biasanya ada pengajian malam, yang lebih fokus pada hafalan Al-Qur’an atau kajian kitab yang lebih mendalam. Beberapa santri yang mengikuti program tahfidz Al-Qur’an juga mengulang hafalan mereka pada waktu ini.

9. Makan Malam dan Shalat Isya

Setelah pengajian malam, santri putra diberi waktu untuk makan malam bersama. Setelah itu, mereka bersiap untuk melaksanakan shalat isya berjamaah di masjid. Setelah shalat isya, para santri biasanya kembali ke kamar masing-masing untuk belajar mandiri, membaca kitab, atau mengulang pelajaran yang sudah dipelajari.

10. Belajar Mandiri dan Istirahat

Pada malam hari, sebelum tidur, santri diberikan waktu untuk belajar mandiri atau berdiskusi dengan teman-teman sekamar tentang pelajaran yang telah dipelajari. Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk memperdalam pemahaman mereka dan mempersiapkan diri untuk ujian atau pengajian hari berikutnya. Setelah belajar mandiri, para santri bersiap untuk tidur dan memulihkan tenaga untuk aktivitas hari berikutnya.

11. Kegiatan Sosial dan Keagamaan Lainnya

Selain rutinitas harian, santri putra juga sering terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan lainnya. Misalnya, kegiatan bakti sosial di masyarakat sekitar, tabligh akbar, atau mengikuti kegiatan dakwah di luar pondok. Beberapa pesantren juga mengadakan acara mujahadah (usaha spiritual) atau istighotsah (doa bersama) yang melibatkan seluruh santri untuk berdoa memohon perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Aktivitas santri putra di pondok pesantren tidak hanya terbatas pada pengajaran ilmu agama, tetapi juga mencakup pendidikan karakter, disiplin, dan kemandirian. Dengan rutinitas yang ketat, santri dilatih untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara spiritualitas, pendidikan formal, dan pengembangan keterampilan. Kehidupan di pesantren membentuk santri menjadi individu yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan di luar pesantren.

gedung depan

Kegiatan di Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pembentukan moral, akhlak, dan keilmuan generasi muda. Di pesantren, santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga dilatih untuk mandiri, disiplin, dan berakhlak mulia. Berikut adalah beberapa kegiatan utama yang umumnya dilakukan di pondok pesantren:

1. Pengajian Kitab Kuning

Salah satu kegiatan pokok di pesantren adalah pengajian kitab kuning. Kitab-kitab ini berisi ajaran-ajaran Islam klasik yang ditulis dalam bahasa Arab. Materi yang dipelajari mencakup berbagai disiplin ilmu agama, seperti fiqh (hukum Islam), tauhid (teologi), tasawuf (spiritualitas), dan tafsir (penafsiran Al-Qur’an). Pengajian ini menjadi sarana utama bagi santri untuk memperdalam ilmu agama dan memperkuat pemahaman mereka terhadap ajaran Islam.

2. Shalat Berjamaah

Kegiatan shalat berjamaah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari santri di pesantren. Shalat lima waktu dilakukan secara berjamaah di masjid, yang tidak hanya sebagai sarana beribadah tetapi juga sebagai upaya membentuk kebersamaan dan kedisiplinan. Kehadiran pada setiap waktu shalat berjamaah sangat ditekankan dan menjadi bagian dari pendidikan karakter di pesantren.

3. Tahfidz Al-Qur’an

Banyak pesantren yang memiliki program tahfidz (menghafal Al-Qur’an), di mana santri didorong untuk menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Kegiatan ini dilakukan secara terstruktur, dengan target hafalan yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Santri yang mengikuti program tahfidz biasanya memiliki waktu khusus untuk menghafal dan mengulang hafalan mereka setiap hari.

4. Kegiatan Belajar Mengajar

Selain ilmu agama, pondok pesantren juga menawarkan pendidikan formal seperti halnya sekolah umum. Mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan alam, dan sosial juga diajarkan. Kegiatan belajar mengajar ini bertujuan untuk membekali santri dengan pengetahuan umum yang seimbang dengan ilmu agama, sehingga mereka dapat berkompetisi di dunia luar.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler

Pondok pesantren tidak hanya fokus pada kegiatan keagamaan dan akademik, tetapi juga memberikan ruang bagi santri untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini bisa berupa olahraga (seperti sepak bola, voli, atau pencak silat), seni (seperti kaligrafi, hadrah, atau seni suara), serta keterampilan lainnya seperti pertanian, teknologi, dan kewirausahaan.

6. Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial juga menjadi bagian penting dari kehidupan di pesantren. Santri diajarkan untuk peduli terhadap sesama melalui berbagai kegiatan sosial, seperti bakti sosial, kerja bakti di masyarakat, dan kunjungan ke panti asuhan. Selain itu, pesantren juga sering mengadakan pengajian umum, khotbah, atau ceramah agama di luar pesantren untuk menyebarkan dakwah kepada masyarakat luas.

7. Mujahadah dan Istighotsah

Di beberapa pesantren, mujahadah (usaha spiritual) dan istighotsah (doa bersama) menjadi bagian dari rutinitas harian atau mingguan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan santri dengan Allah SWT melalui dzikir, doa, dan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Mujahadah juga dimaksudkan sebagai sarana untuk meminta perlindungan dan bimbingan dari Allah dalam menjalani kehidupan.

8. Kegiatan Kebersihan dan Kemandirian

Di pesantren, santri dilatih untuk mandiri dalam segala aspek kehidupan. Setiap santri bertanggung jawab atas kebersihan kamar, tempat ibadah, dan lingkungan pesantren secara keseluruhan. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kebersihan, dan tanggung jawab kepada para santri sejak dini.

Kesimpulan

Kegiatan di pondok pesantren tidak hanya berfokus pada pengajaran ilmu agama, tetapi juga mencakup aspek kehidupan sehari-hari yang membentuk karakter dan kepribadian santri. Melalui kombinasi antara pendidikan agama, akademik, ekstrakurikuler, dan kegiatan sosial, pondok pesantren berperan penting dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia, berilmu, dan siap menghadapi tantangan zaman.